Tali
pusar berfungsi sebagai jaringan yang menjadi penghubung antara plasenta ibu
dan janin yang dikandungnya. Jika bayi baru terlahir maka tali pusar akan
dipotong dan membalutnya memakai kain kasa. Sehingga beberapa hari kemudian
bisa terlepas dengan sendirinya. Pada umumnya tali pusar akan terlepas sekitar
7 sampai 14 hari. Supaya tidak terjadi infeksi, maka tali pusar harus dirawat
secara tepat. karena bila tidak dirawat dengan baik dapat memicu serangan
tetanus. Bagaimana cara merawat tali pusar bayi baru lahir?
Membersihkan
tali pusar bisa dengan memakai kapas yang diberikan sedikit larutan alkohol.
Dilarang keras memakai salep, sebab kulit bayi masih sangat sensitif.
Penggunaan betadine juga tidak disarankan tanpa resep dokter. Karena tali pusar
akan mengering dengan alami, jadi tidak perlu diterapkan obat-obatan tertentu. Perawatan tali pusar yang tepat akan
membuat proses penyembuhan lebih cepat dan menjauhkan dari ancaman infeksi.
Untuk perawatan tali pusar yang benar, berikut ini beberapa langkah yang bisa
diterapkan.
1.
Mengganti
kain kasa setelah mandi
Mengganti kain kasa untuk
pembungkus tali pusar dengan kain kasa baru setiap bayi dimandikan. Cara yang
bisa dilakukan adalah membasahi kain kasa terlebih dahulu memakai alkohol
dengan kandungan 70 persen, lalu melilitkan kain kasa dan merekatkan pita atau
tali perekat. Pergantian kain kasa secara rutin, akan menjadikan kain kasa
tetap kering atau tidak lembab. Karena jika lembab tali pusar bisa mengalami
infeksi.
2.
Jangan
memandikan bayi dengan berendam
Tidak
disarankan untuk memandikan bayi dengan posisi berendam, apabila tali pusar
belum lepas atau belum puput. Cara memandikannya cukup dengan mengusapnya atau
dilap-lap saja tubuhnya memakai handuk yang dibasahi air hangat. Tujuannya agar
tali pusar tidak basah terkena percikan air. Bila tali pusat terkena
air, maka akan menjadikan kondisinya basah dan bisa memicu infeksi.
3.
Bayi
boleh memakai gurita
Pemakaian gurita diperbolehkan,
asalkan tidak terlalu kuat mengikat talinya. Tujuannya supaya tali pusar tidak
mudah tergesek-gesek oleh popok atau baju yang dikenakan bayi. Biasanya dokter
akan melarang sang ibu memakai gurita dengan alasan akan mengganggu organ dalam
bayi. Tapi dalam kasus ini bisa menjadi alternatif sebagai perlindungan tali
pusar, asalkan mengikat talinya tidak begitu kencang.
4.
Segera bawa
bayi ke dokter jika terjadi infeksi
Apabila
tali pusar terasa lembab berkelanjutan, sehingga terlihat berwarna kemerahan
dan bernanah, maka sang ibu harus mewaspadainya. Biasanya juga bayi mudah
menangis terutama bila bagian tali pusar tersentuh oleh tangan atau benda
lainnya. Kondisi ini menjadi pertanda kalau ada kemungkinan tali pusar bayi terkena
infeksi. Sehingga harus menjalani penanganan medis tertentu, agar mencegah
kondisi berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar