• Bahaya Minum Susu Formula Pada Bayi

    Susu formula selalu digadang-gadang bisa menambah asupan nutrisi kepada bayi sejak baru lahir. Padahal risikonya dapat mengancam tumbuh kembang bayi menjadi obesitas. Dokter Spesialis Anak dr. Utami Roesli SpA, MBA, IBCLC, FABM mengatakan, banyak risiko bila bayi baru lahir minum susu formula selain obesitas. Buktinya sudah ada berdasarkan penelitian yang ada di dunia.
    “Susu formula bikin bayi obesitas. Kalau sudah kena (obesitas) organ tubuhnya menjadi komplikasi,” kata dr Utami dalam diskusi Kebijakan dan Dukungan Tenaga Kesehatan Terhadap Pemberian ASI, di Gedung 33, Jakarta, Kamis (9/7/2015). Berdasarkan fakta, 47 persen bayi yang minum susu formula lebih sering mengalami diare dan 16,7 persen bayi akan mengalami pneumonia.
    “Bayi yang diberi susu formula delapan kali lebih sering kanker darah. Ibu mana yang tega kalau anaknya sudah terkena risiko ini,” imbuh dr Utami.
    dr Utami mengingatkan, ancaman bahaya itu tidak hanya dialami seseorang di masa kecilnya. Bila sudah dewasa, obesitas juga mengarah kepada risiko diabetes. Lebih berbahaya lagi, risiko bahaya lainnya bisa mengalami gangguan kesuburan, seperti halnya impotensi pada pria.

    Bahaya Susu Formula Bagi Kesehatan Anak

    Meningkatkan Resiko Penyakit Asma
    Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tim Ahli kesehatan di  Arizona, Amerika Serikat yangdilakukan pada 1.246 bayi membuktikan adanya hubungan antara menyusui dan gangguan pernapasan pada bayi. Dari hasil penelitian tersebut ditunjukkan bahwa bayi yang tidak mendapatkan ASI ekslusive selama 6 bulan pertama memiliki resiko 3 kali lebih besar akan mengalami gangguan pernapasan dibanding dengan Bayi yang mendapatkan Asi selama 6 bulan sejak kelahiran. (Wright AL, Holberg CJ, Taussig LM, Martinez FD. Relationship of infant feeding to recurrent wheezing at age 6 years. Arch Pediatr Adolesc Med 149:758-763, 1995)
    Tim Ahli lain yang melakukan penelitian berasal dari Toronto, Kanada yang dilakukan oleh Hospital for Sick Children dimana hasil penelitian menunjukkan adanya gangguan pernapasan dimana Bayi 50% lebih tinggi terkena resiko gangguan pernapasan jika diberikan susu formula dibanding bayi yang diberikan ASI secara eklusive selama 6 bulan pertama. Penelitian ini sendiri dilakukan pada 2.184. (Dell S, To T. Breastfeeding and Asthma in Young Children. Arch PediatrAdolesc Med 155: 1261-1265, 2001)

    Meningkatkan resiko terkena alergi
    65% anak-anak  di Finlandia yang berusia 17 tahun yang tidak mendapatkan ASI atau mendapatkan ASI dalam jangka waktu pendek mengalami gangguan pernapasan karena alergi. Dan berlaku sebaliknya dimana Bayi yang mendapatkan ASI  lebih lama atau diatas 6 bulan memiliki resiko lebih rendah mengalami gangguan alergi dan terkena penyakit atopik, eksim, alergi makanan dan gangguan pernafasan karena alergi. (Saarinen UM, Kajosarri M. Breastfeeding as a prophylactic against atopic disease: Prospective follow-up study until 17 years old. Lancet 346: 1065-1069, 1995)
    Bagi Bayi yang memiliki gangguan pernapasan atau asma karena faktor keturunan dari keluarga (orangtua)diakui dapat lebih terlindungi dari penyakit (Kerkhof M, Koopman LP, van Strien RT, et al. Risk factors for atopic dermatitis in infants at high risk of allergy: The PIAMA study. Clin Exp Allergy 33: 1336-1341, 2003)
    Pentingnya menjaga kesehatan dan makanan sehat ibu hamil memegang peranan penting dalam hal ini. Dalam hal ini, kebutuhan vitamin C dan E yang terkandung dalam ASI sebagai anti-oksidan dapat melindungi bayi Anda dari penyakit atopik. Untuk itulah, selama menyusui sang bayi, para Ibu disarankan untuk mengkonsumsi makanan dengan kadar vitamin C yang cukup. (Hoppu U, Rinne M, Salo-Vaeaenaenen P, Lampi A-M, Piironen V, Isolauri E. Vitamin C in breast milk may reduce the risk of atopy in the infant. Eur J of Clin Nutr 59: 123-128, 2005)

    Menghambat perkembangan kognitif pada bayi

    Sebuah Metode penelitian yang disebut dengan “Bayley scale of infant development”  yang dilakukan pada bayi berusia 13 bulan dan juga “Wechler Preschool and Primary Scales of Intelligence” yang dilakukan pada abak berusia 5 tahun dilakukan untuk mengetahui dampak dari pemberian ASI Ekslusif pada Bayi Prematur. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberian ASI selama 6 bulan pertama pada bayi tanpa makanan tambahan atau suplemen/vitamin apapun terbukti dapat memberikan sebuah keuntungan yang signifikan pada perkembangan kognitif dan juga [ertumbuhan fisik bayi yang lebih baik. (Rao MR, Hediger ML, Levine RJ, Naficy AB, Vik T. Effect of breastfeeding on cognitive development of infants born small for gestational age. Arch Pediatr Adolesc 156: 651-655, 2002)
    luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com