Masa
menyusui adalah masa yang kompleks,masa dimana seorang ibu menyambungkan
emosinya dengan seorang anak,fase ketiga setelah mengandung dan melahirkan.
Usia bayi
adalah usia rentan dimana bayi dengan nalurinya menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya termasuk ibunya.Pada masa menyusui bayi kerap susah untuk
dimengerti,karena satu-satunya bahasa bayi yang di ungkapkan adalah menangis.
Demikian
pula pada saat menyusui,bayi kerap “melakukan perlawanan” dengan tidak mau
minum air susu ibu(ASI).Hal ini tidak jarang membuat Ibu khawatir dengan
kesehatan bayinya,karena ASI adalah makanan utama bagi bayi.Namun demikian kita
haruslah memahami kondisi tersebut,hal apa saja yang membuat bayi kita enggan
menyusu?
Berikut
ini beberapa hal yang mungkin merupakan penyebab dari keengganan bayi kita
minum ASI :
1. Kurang sehat.
Kondisi
tubuh bayi yang kurang sehat bisa membuat bayi kesulitan mengisap dengan baik,
sehingga ASI yang didapat sedikit. Akhirnya bayi jadi capek atau frustrasi, dan
menolak menyusu.
2. Kesakitan.
Bayi
yang mengalami memar akibat lahir dengan alat bantu (misalnya: vakum) mungkin
menolak menyusu jika bagian yang memar ini terpencet tiap kali ia menyusu.
3. Tersumbat hidungnya.
Bayi
yang hidungnya tersumbat (karena pilek) mungkin menolak menyusu karena
kesulitan bernafas.
4. Sariawan.
Bayi
yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin hanya mau
mengisap beberapa kali saat menyusu, lalu berhenti dan menangis.
5. Sedang tumbuh gigi.
Bayi
yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya
berlebihan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu karena merasa tidak
nyaman.
6. Mengantuk.
Bayi
yang terpengaruh efek sedatif (bius) obat-obatan mungkin menolak menyusui
karena mengantuk.
7. Bingung puting.
Bayi
yang diberi susu botol atau empeng terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin
menolak menyusu karena kesulitan menguasai teknik mengisap payudara – yang
sangat berbeda dengan mengisap dot.
8. Tidak mampu `mengambil’ cukup ASI untuk
memenuhi kebutuhannya.
Bayi
yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya mampu mengisap ASI sedikit
sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengisap lebih lama atau lebih
dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi, lalu menolak menyusu.
9. Ingin `melawan’ perlakuan yang tidak
menyenangkan.
Jika
ibu atau pengasuh kurang menguasai teknik mengatur posisi bayi saat akan
menyusu, bayi bisa saja merasa diperlakukan kasar atau disakiti. Sebagai upaya
`perlawanan’ , ia pun menolak menyusu.
10. Terganggu isapannya.
Jika
ibu sering memegangi atau mengguncang payudara saat menyusui, posisi mulut bayi
terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan
menolak menyusu.
11 Dibatasi jadwal menyusunya.
Jika
ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu dan bukan menurut keinginan bayi, bayi
bisa frustrasi karena kelaparan dan malah menolak menyusu.
12 Terganggu semburan ASI.
Aliran
ASI yang terlalu cepat dan deras saat bayi mulai mengisap bisa membuat bayi
tersedak. Jika terjadi berulang kali selama menyusu, bayi mungkin jadi
frustrasi dan menolak menyusu.
13. Merasa terganggu oleh suatu perubahan.
Bayi
usia 3-12 bulan mudah terganggu oleh berbagai perubahan: berpisah dengan
ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya sakit (atau
sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, bau tubuh ibu berubah, dsb. Ketika
suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis melainkan
langsung `mogok’ menyusu.
Cobalah
dicek alasan alasan diatas, mana yang paling sesuai dengan kondisi ibu dan
anaknya.
Tapi
kadang bayi juga selalu menolak dan tidak mau mengkonsumsi obat kimia dengan
cara menangis,mungkin itu naluri manusia yang tidak mau tubuhnya dimasuki
zat-zat yang kelak akan membahayakan tubuhnya.Maka dari itu perlulah di asup
obat-obatan alamiah untuk menangani sakit pada bayi.
Tetapi
yang jelas, teruslah berusaha, dan berikan ketenangan pada ibunya, karena ibu
yang gelisah juga akan mempengaruhi bayinya, mungkin baik juga mengajaknya si
anak bermain-main dulu.
Mengenai
cara memperlancar produksi ASI. cara utama sebenarnya dengan terus memberinya
ASI, karena dengan jarang memberikan ASI maka produksi ASIpun akan menurun,
maka jika si BAYI tidak mau menyusui sebaiknya ASI tetap di pompa keluar.
Mengenai
makanan banyak ibu ibu mengatakan memakan daun katuk atau buah pepaya muda yang
direbut akan meningkatkan ASI, dan tentu harus ditambah dengan makanan bergizi
lainnya. Sementara untuk obat-obat modern, bisa menghubungi dokter kandungan
untuk meminta resep penambah ASI.
0 komentar:
Posting Komentar